Jumat, 09 Oktober 2009

Power Supply

Pada banyak rangkaian elektronika kita mengenal apa yang disebut dengan power supply. Walaupun ada banyak macam jenis power supply, hanya ada dua mode operasi yang umum digunakan yaitu : mode Linear dan mode Switching. Kedua mode ini menunjukkan cara mereka dalam mengontrol output-nya.

1. Power Supply Linear

Istilah Linear berarti garis atau lurus. Sebuah power supply liner beroperasi secara garis lurus dari input AC ke DC. Semua power supply linear memiliki tiga sub-bagian dasar yaitu : Transformer, Rectifier, dan Filter. Blok Regulator juga ditemukan pada sebagian besar power supply linear, tetapi itu bukan merupakan keharusan bagi power supply tersebut.

Block Diagram Power Supply Linear






Sekema Diagram Power Supply Linear











2. Power Supply Switching

Kerugian yang besar pada power supply linear adalah karena ia sangat boros. Paling sedikit setengah dari semua power yang disediakan kepada power supply linear dibuang sebagai panas. Sebagian besar dari pemborosan ini terjadi pada regulator.

Power supply switching tidak membuang energi input ekstra tetapi ia menditeksi tegangan yang disediakan untuk sebuah beban, lalu men-switch (menyalakan atau mematikan) tegangan AC primer atau sekunder sesuai yang diperlukan untuk memelihara tingkat tegangan yang stabil.

Blok Diagram Power Supply Switching






Sekema Diagram Power Supply Switching


Kerusakan Umum Power Suppy

Kemungkinan kerusakan pada sumber daya listrik ialah :

1. SEKERING ( FUSE ) PUTUS

Jika sekering putus, sebelum mengganti dengan yang baru terlebih dahulu ukurlah kuat arus yang mengalir lewat sekering. Caranya, setellah saklar pemilih batas ukur pada posisi yang tinggi, sebab ada kemungkinan arus yang mengalir lebih dari batas fuse / sekering. Barulah kemudian pasang kabel pengukur ampere meter pada terminal-terminal sekering. Putusnya sekering ini mungkin oleh melonjaknya tegangan jaringan PLN atau sebab lain dari trafo daya, seperti misalnya hubungan singkat pada gulungan primer trafo tersebut.

2. KONDENSATOR FILTER / KONDENSATOR KOPLING RUSAK

Gunakan Osiloskop untuk mengecek kerusakan pada kondensator filter atau kondensator kopling.

3. COIL, RESISTOR & KAPASITOR RUSAK

Jika terjadi osilasi dalam frekuensi diatas batas pendengaran manusia (diatas 20 KHz), atau supersonik dalam sumber daya listrik, hal ini dapat merusak coil, resistor dan kapasitor. Cara pengcekan harus menggunakan Osiloskop.

4. MENURUNNYA NILAI HAMBATAN RESISTOR BERDAYA BESAR

Resistor-resistor yang dayanya (Watt-nya) besar mudah sekali berubah harga hambatannya, terutama resistor kawat gulung (wire wound). Jika tegangan +Vcc terlalu rendah maka resistor-resistor ini perlu dicurigai, jadi perlu diperiksa. Ukurlah nilai hambatannya dengan AVO Meter.

Jika akan mengganti resistor-resistor tersebut diatas perhatikan kedudukannya. Pada umumnya resistor ini dipasang berdiri dengan badannya menempel pada sasis. Pemasangan cara ini dengan tujuan :

1. Supaya panas disalurkan ke sasis

2. Resistor merupakan penyalur panas

5. DIODA RUSAK

Jika dioda yang fungsinya sebagai penyearah rusak / putus maka tegangan jepit rendah atau nol. Sedangkan jika diodanya bocor / tembus maka tegangan jepitnya tidak DC.

Jika akan menguji kondisi dioda baik yang untuk penyearah setengan gelombang (sebuah dioda), penyearah gelombang penuh (dua dioda) maupun yang penyearah rangkaian jembatan (empat buah dioda), maka salah satu kakinya harus dilepas dahulu. Kemudian dengan menggunakan sebuah AVO Meter, periksalah dengan memberikan tegangan muka arah maju dan arah terbalik.

6. DIODA ZENER RUSAK

Ciri-ciri dan cara menguji kondisi dioda zener sama dengan yang berlaku pada dioda biasa. Jika akan mengganti dioda zener, maka harus kita ganti dengan dioda zener yang memiliki tegangan zener yang sama dengan aslinya.

Ada kalanya dioda untuk perata saat diperiksa / diukur menggunakan Ohm Meter kondisinya baik. Namun ketika diberi tegangan ternyata keadaannya berubah dan hanya mengeluarkan tegangan DC sebentar, kemudian tegangan ini surut dan akhirnya lenyap. Indikasi yang timbul apabila Dioda Zener mengalami kerusakan tidak pemanen adalah power supply tidak bertahan lama setelah ON beberpa saat kemudian akan OFF kembali. Jika demikian halnya harus diganti dengan yang baru.